Sifat Manusia dalam Pandangan Islam
Sifat manusia itu
berbeda-beda, ada yang jahat, baik, sabar, sombong dan banyak lagi sifat
manusia yang lainnya, sifat manusia juga bisa berubah-ubah, pertamanya orang
itu baik terus menjadi jahat, begitu juga sebaliknya, pertamanya jahat
lama-kelamaan menjadi baik.
Fitrah insani kita memang tidak pernah cukup untuk membawa
kita menuju jannahNya. tidak cukup hanya menjadi “manusia biasa” untuk berlari dan
berlomba menujut Syurga.
Karena sifat dasar manusia yang dikaruniakan Allah kepada
kita, sungguh, sungguh hina lagi dina!!!
Makhluk apa lagi yang berani memikul amanah yang gunung dan
langit menolaknya selain manusia!?
Makhluk apa lagi yang dikatakan Tuhan penciptanya selalu
berada dalam kerugian kecuali orang-orang tertentu saja!?
Benarlah umar yang berkata
“ya Allah, Engkau muliakan kami dengan iman dan islam”
Sungguh jika bukan karena keduanya, maka celakalah manusia
Mari kita telusuri, apa kata al-Quran tentang makhluk yang
bernama manusia ini…
Pertama, manusia itu lemah.
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia
dijadikan bersifat lemah” (Q.S. Annisa; 28)
Kedua, manusia sangat mudah terperdaya
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat
durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (Q.S Al-Infithar : 6)
Ketiga, manusia itu LALAI
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Q.S
At-takaatsur 1)
Keempat manusia itu PENAKUT / GAMPANG KHAWATIR
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah 155)
Kelima, manusia itu BERSEDIH HATI
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja diantara mereka yang
benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan
menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan
tidak (pula) mereka bersedih hati” (Q.S Al Baqarah: 62)
Keenam, manusia itu TERGESA-GESA
Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa
untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Al-Isra’ 11)
Ketujuh, manusia itu SUKA MEMBANTAH
“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia
menjadi pembantah yang nyata.” (Q.S. an-Nahl 4)
Kedepalan, manusia itu SUKA BERLEBIH-LEBIHAN
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami
dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan
bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat),
seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya
yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang
baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S Yunus : 12)
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui
batas” (Q.S al-Alaq : 6)
Kesembilan, manusia itu PELUPA
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon
(pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan
memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia
berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia
mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari
jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara
waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka.” (Q.S Az-Zumar : 8 )
Kesepuluh, manusia itu SUKA BERKELUH-KESAH
“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” (Q.S Al
Ma’arij : 20)
“Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka
ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” (Q.S
Al-Fushshilat : 20)
“Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya
berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia
ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa” (al-Isra’ 83)
Kesebelas, manusia itu KIKIR
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai
perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu
tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.”
(Q.S. Al-Isra’ : 100)
Keduabelas, manusia itu SUKA MENGKUFURI NIKMAT
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya
sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar
yang nyata (terhadap rahmat Allah). (Q.S. Az-Zukhruf : 15)
sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima
kasih kepada Tuhannya, (Q.S. al-’Aadiyaat : 6)
Ketigabelas, manusia itu DZALIM dan BODOH
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada
langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu
dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, ” (Q.S al-Ahzab :
72)
Keempatbelas, manusia itu SUKA MENURUTI PRASANGKANYA
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan
saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai
kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Q.S
Yunus 36)
Kelimabelas, manusia itu SUKA BERANGAN-ANGAN
“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang
mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka
menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu
(kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong
sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh
(syaitan) yang amat penipu.” (Q.S al Hadid 72)
yah… itulah 15 sifat manusia yang disebutkan dalam al-Quran.
Mengerikan bukan? Adapun islam, sudah memberikan solusi untuk segala sifat
buruk manusia ini. Sungguh nikmat iman
dan islam ini bukanlah sesuatu yang kita dapat dengan murah!!!
Kami berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga itu!
Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti
petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.” (Q.S al-Baqarah : 38)
Solusi kedua, tetap berada dalam ketaatan sesulit apapun
situasi yang melanda
tetap berada dalam ketaatan disini, berarti bersegera
menyambut amal-amal kebaikan. Mungkin seperti syair yang dilantunkan Abdullah
bin Rawahah untuk mengembalikan semangatnya saat nyalinya mulai ciut di perang
mut’ah ketika dua orang sahabatnya yang juga komandan pasukan pergi
mendahuluinya. “wahai jiwa, jika syurga sudah di depan mata mengapa engkau ragu
meraihnya”
pun Allah berfirman “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (Q.S. Ali Imran : 133)
Solusi ketiga, jaga keimanan kita
adalah hal yang wajar, iman seseorang naik turun dan
berfluktuatif. Sama mungkin seperti yang dikhawatirkan sahabat Hanzalah, ketika
ia curhat kepada abu Bakar bahwa ia termasuk orang yang celaka. Mengapa
demikian? karena ia merasa Imannya turun ketika jauh dari Rasulullah. Ternyata
itu pula yang dirasakan lelaki dengan iman tanpa retak itu. Hinga mereka berdua
akhirnya menghadap Rasulullah. Mendengar permasalahn mereka, Rasulullah hanya
tersenyum dan menjawab, “selangkah demi selangkah Hanzalah!”
Tetapi sungguh, iman seorang mukmin yang baik, akan tetap
memiliki trend yang menanjak.
Disinilah mungkin loyalitas kita kepada Allah diuji. Apakah
kita bisa, belajar mencintai Allah diatas segala sesuatu, belajar mencintai
sesuatu karena Allah, serta belajar membenci kekufuran!!!
Solusi keempat, Berjama’ah
Manusia itu lemah ketika sendiri dan kuat ketika berjama’ah.
Adakah yang meragukannya?
Kesimpulan
Jadilah manusia yang taat, berbakti kepada orangtua, dan jangan lupa sholat dan beramal baik.
Baca Juga sobat : Tips cantik dalam Islam
Sifat Manusia Dalam Pandangan Islam >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Sifat Manusia Dalam Pandangan Islam >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Sifat Manusia Dalam Pandangan Islam >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK